Jumat, 08 September 2017

Waspadai Kerusakan Kulit Karena Polusi Udara

Debu, sinar matahari yang bercahaya dan asap kendaraan bermotor adalah "makanan sehari-hari" orang-orang perkotaan di kota-kota besar seperti Jakarta. Mereka tidak hanya mempengaruhi saluran pernafasan, lingkungan yang tercemar, serta juga mempengaruhi kondisi kulit.

Menurut Dr. Eddy Karta, Sp.KK, paparan polusi termasuk salah satu penyebab penuaan dini karena merupakan sumber radikal bebas.

"Sebelumnya hanya asap matahari dan rokok yang dianggap menyebabkan penuaan dini, sekarang kontaminasi juga," jelasnya saat peluncuran produk Oriflame's Optimals Even Out di Jakarta, Selasa (5/9).

Paparan kontaminasi akan menyebabkan tanda penuaan muncul lebih cepat pada dahi dan pipi. "Paparan selama 5-10 menit kontaminasi dapat membuat partikel kontaminan yang halus di kulit, polutan dari kurang memproduksi asap kendaraan di pabrik," katanya.

Segala sesuatu yang akan membuat kulit lebih bermasalah. "Kesehatan kulit menjadi meradang, jengkel dan juga jerawat," kata Eddy.

Efek lain dari polusi udara adalah kulit yang mengalami pigmentasi atau tampak vlek hitam dan warna kulitnya tidak rata.

Untuk melindungi kulit, Eddy merekomendasikan agar setidaknya setiap hari kita menggunakan pelembab dan tabir surya. "Ini akan membentuk lapisan, jadi seperti kulit kedua," kata dokter Edmo Clinic Jakarta.

Penggunaan produk perawatan kulit wajah juga harus sesuai dengan kondisi selimut. "Kulit kami dinamis, jadi identifikasi perubahan pada kulit dan gunakan produk yang sesuai," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar